ernespanya creation

ernespanya creation
cari teman dan jadi temanku

Rabu, 24 Agustus 2011

surga dan neraka

Sabda junjungan Agung kita semua umat Islam
Baginda Rasulullah s.a.w: "Ballighu anni walau
aayah" (Sampaikanlah apa yang kamu dapat
daripadaku walau hanya satu ayat)
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Api neraka telah dinyalakan selama
seribu tahun sehingga merah, kemudian
dilanjutkan seribu tahun sehingga putih,
kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga
gelap bagaikan malam yang kelam."
Diriwayatkan bahawa Yazid bin Martsad selalu
menangis sehingga tidak pernah kering air
matanya dan ketika ditanya, maka dijawabnya:
Andaikata Allah s.w.t. mengancam akan
memanjarakan aku didalam bilik mandi selama
seribu tahun. nescaya sudah selayaknya air
mataku tidak berhenti maka bagaimana sedang
kini telah mengancam akan memasukkan aku
dalam api neraka yang telah dinyalakan selama
tiga ribu tahu."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
mujahid berkata: "Sesungguhnya dijahannam
ada beberapa perigi berisi ular-ular sebesar
leher unta dan kala sebesar kaldai, maka larilah
orang-orang ahli neraka keular itu, maka bila
tersentuh oleh bibirnya langsung terkelupas
rambut, kulit dan kuku dan mereka tidak dapat
selamat dari gigitan itu kecuali jika lari kedalam
neraka."
Abdullah bin Jubair meriwayatkan bahawa
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bahawa didalam
neraka ada ular-ular sebesar leher unta, jika
menggigit maka rasa redih bisanya tetap terasa
hingga empat puluh tahun. Juga didalam neraka
ada kala sebesar kaldai, jika menggigit maka
akan terasa pedih bisanya selama empat puluh
tahun."
Al-a'masy dari Yasid bin Wahab dari Ibn Mas'ud
berkata: "Sesungguhnya apimu ini sebahagian
dari tujuh puluh bagian dari api neraka, dan
andaikan tidak didinginkan dalam laut dua kali
nescaya kamu tidak dapat
mempergunakannya."
Mujahid berkata: "Sesungguhnya apimu ini
berlindung kepada Allah s.w.t. dari neraka
jahannam." Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli
neraka iaitu seorang yang berkasutkan dari api
nerka, dan dapat mendidihkan otaknya, seolah-
olah ditelinganya ada api, dan giginya berapi
dan dibibirnya ada wap api, dan keluar ususnya
dari bawah kakinya, bahkan ia merasa bahawa
dialah yang terberat siksanya dari semua ahli
neraka, padahal ia sangat ringan siksanya dari
semua ahli neraka."
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abdullah bin Amr r.a. berkata: "Orang-orang
neraka memanggil Malaikat Malik tetapi tidak
dijawab selama empat puluh tahun, kemudian
dijawabnya: "Bahawa kamu tetap tinggal dalam
neraka." Kemudian mereka berdoa
(memanggil) Tuhan: "Ya Tuhan, keluarkanlah
kami dari neraka ini, maka bila kami
mengulangi perbuatan-perbuatan kami yang
lalu itu bererti kami zalim." Maka tidak dijawab
selama umur dunia ini dua kali, kemudian
dijawab: " Hina dinalah kamu didalam neraka
dan jangan berkata-kata."
Demi Allah setelah itu tidak ada yang dapat
berkata-kata walau satu kalimah, sedang yang
terdengar hanya nafas keluhan dan tangis
rintihan yang suara mereka hampir menyamai
suara himar (kaldai).
Qatadah berkata: "Hai kaumku, apakah kamu
merasa bahawa itu pasti akan terkena pada
dirimu, atau kamu merasa akan kuat
menghadapinya. Hai kaumku, taatlah kepada
Allah s.w.t. itu jauh lebih ringan bagi kamu
kerana itu, taatilah sebab ahli neraka itu kelak
akan mengeluh selama seribu tahun tetapi
tidak berguna bagi mereka, lalu mereka
berkata: "Dahulu ketika kami didunia, bila kami
sabar lambat laun mendapat keringanan dan
kelapangan, maka mereka lalu bersabar seribu
tahun, dan tetap siksa mereka tidak diringankan
sehingga mereka berkata: Ajazi'na am sobarna
malana min mahish (Yang bermaksud) Apakah
kami mengeluh atau sabar, tidak dapat
mengelakkan siksa ini. Lalu minta hujan selama
seribu tahun sangat haus dan panas neraka
maka mereka berdoa selama seribu tahun,
maka Allah s.w.t. berkata kepada Jibril: "Apakah
yang mereka minta?". Jawab Jibril: "Engkau
lebih mengetahui, ya Allah, mereka minta
hujan." Maka nampak pada mereka awan
merah sehingga mereka mengira akan turun
hujan, maka dikirim kepada mereka kala-kala
sebesar kaldai, yang menggigit mereka dan
terasa pedih gigitan itu selama seribu tahun.
Kemudian mereka minta kepada Allah s.w.t.
selama seribu tahun untuk diturunkan hujan,
maka nampak mereka awan yang hitam,
mereka mengira bahawa itu akan hujan, tiba-
tiba turun kepada mereka ular-ular sebesar
leher unta, yang menggigit mereka dan gigitan
itu terasa pedihnya hingga seribu tahun, dan
inilah ertinya: Zidnahum adzaba fauqal adzabi.
(Yang bermaksud) Kami tambahkan kepada
mereka siksa diatas siksa.
Kerana mereka dahulu telah kafir, tidak
percaya dan melanggar tuntutan Allah s.w.t.,
kerana itulah maka siapa yang ingin selamat
dari siksaan Allah s.w.t. harus sabar sementara
atas segala penderitaan dunia didalam mentaati
perintah dan menjauhi larangan Allah s.w.t. dan
menahan syahwat hawa nafsu sebab syurga
neraka diliputi syahwat-syahwat.
Seorang pejungga berkata: "Dalam usia tua itu
cukup pengalaman untuk mencegah orang yang
tenang dari sifat kekanak-kanakan, apabila telah
menyala api dirambutnya (beruban). Saya
melihat seorang itu ingin hidup tenang bila
dahan pohon telah menguning sesudah
hijaunya. Jauhilah kawan yang busuk dan
berhati-hatilah, jangan menghubunginya tetapi
bila tidak dapat, maka ambil hati-hatinya, dan
berkawanlah pada orang yang jujur tetapi
jangan suka membantah padanya, engkau pasti
akan disukai selma kau tidak membantah
kepadanya. Berkawanlah dengan orang
bangsawan dan yang berakhlak baik budinya."
Maka siapa yang berbuat baik pada orang yang
tidak berbudi bererti ia telah membuang budi
itu kedalam laut. Dan Allah s.w.t. mempunyai
syurga yang selebar langit tetapi diputi dengan
kesukaran-kesukaran.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari
Abu Hurairah r.a. berkata: " Nabi Muhammad
s.a.w bersabda: "Allah memanggil Malaikat
Jibril dan menyuruhnya melihat syurga dengan
segala persiapannya untuk ahlinya, maka ketika
kembali berkata Jibril: Demi kemuliaanMu,
tiada seorang yang mendengarnya melainkan ia
akan masuk kedalamnya, maka diliputi dengan
serba kesukaran, dan menyuruh Jibril kembali
melihatnya, maka kembali melihatnya,
kemudian ia berkata: Demi kemuliaanMu saya
khuatir kalau-kalau tiada seorangpun yang
masuk kedalamnya. Kemudian disuruh melihat
neraka dan semua yang disediakan untuk
ahlinya, maka kembali Jibril dan berkata: Demi
kemuliaanMu tidak akan masuk kedalamnya
orang yang telah mendengarnya, kemudian
diliputi dengan kepuasan syahwatnya, dan
diperintah supaya kembali melihatnya
kemudian setelah dilihatnya kembali,
berkatanya: Saya khuatir kalau tiada
seorangpun melainkan akan masuk
kedalamnya."
Juga Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Kamu
boleh menyebut tentang neraka sesukamu,
maka tiada kamu menyebut sesuatu melainkan
api neraka itu jauh lebih ngeri dan lebih keras
daripadanya."